Rabu, 16 Februari 2011

0 Gairah Gadis Muda

Siang itu Ani meneleponku untuk datang ke rumahnya (kini Ani tinggal bersama orang tuanya, orang tuanya beli sebuah rumah di perumahan yang cukup mewah), dia butuh teman katanya. Sesampainya aku disambut dengan pelukan hangat dan ciuman di bibirku. "Temenin aku, ya Hunny. Nanti malam papa, mama baru kembali" katanya manja sambil mengelus-elus kemaluanku. "Baik, Hunny" jawabku sambil menjilati bibirnya dan meremas-remas dadanya dan mengelus puntingnya perlahan, Ani memejamkan matanya. Kami masuk ke rumah, rumah itu benar-benar sepi dan juga lingkungannya. Ani membuatkan minuman untukku, lalu aku keluar ke taman dibelakang rumah. Sejuk sekali ditempat ini, aku duduk diatas kursi tangan panjang, dibawah sebuah pohon. Ani datang dan menaruh minumannya di meja kecil, lalu dia duduk dipangkuanku. Hari itu Ani memakai tank-top dan rok mini, rupanya sayangku tak memakai branya. Sedang aku memakai celana pendek dan t-shirt.

Kupangku, sayangku ini. "Ko kamu sendirian, emang pada pergi kemana?" tanyaku. "Kondangan, sepupunya mama anaknya ada kawinan" jawabnya, sambil menangkupkan tanganku didadanya. Perlahan kuremas-remas dadanya dan kuelus-elus puntingya dengan ibu jariku sambil ku perhatikan sekeliling yang sepi dan cukup aman, kuberanikan untuk menanggalkan tank-topnya. Ani menyandarkan kepalanya dipundakku, sambil berbisik "Hunny, ml yuk disini" dengan nafas yang mulai berat. Mulai kumainkan lidahku didadanya yang sangat kusuka. Kubenarkan posisinya sehingga dadanya menghadap wajahku, kuciumi bibirnya sambil kumainkan lidahku "Kamu horny dari tadi ya, Hunny" kataku padanya, Ani hanya tersenyum. Kutusuk mulutnya dengan lidahku, kugosok-gosok langit-langit mulutnya perlahan dan kuadu lidahnya. Lalu turun ke lehernya, Ani memejamkan matanya menikmati rangsanganku. Turun ke dadanya perlahan kuciumi, melingkar-lingkar sekitar puntingya, kemudian kujilat puntingya yang mengeras perlahan, kiri kanan. Kujilati puntingnya melingkar-lingkar, kugerakkan lidahku naik-turun, kiri-kanan. Ani mengacak-acak rambutku kemudian memeluk kepalaku erat sambil mendesah kenikmatan "m...ah..." Dadanya memerah karena sedotanku, kucupang kecil di kanan dan kiri. Kududukkan Ani, sambil membuka selangkannya. Ani duduk, kusingkap roknya, vag†nanya sudah basah, rupanya sayangku memakai g-string. kusibak cdnya sedikit, tampak klitorisnya basah pada vag†na yang gundul, kugesek sedikit dengan ibu jariku, dan "uh..." Ani mendesah. Kutanggalkan cdnya, tampak belahan merah yang basah. Aku jongkok, kubuka selangkannya kujilati perlahan klitorisnya, Ani memegangi kepalaku dan mendesah keenakan "oh...ya...uh...ya..." aku menikmati vag†na Ani, terutama cairan vagiannya aku ketagihan. tempenya yang kedutan kurasakan dilidahku, Ani menjepit kepalaku lalu menuntun tanganku untuk mengerjai dadanya. Kuremas-remas perlahan dadanya sambil menyedot-sedot klitorisnya perlahan, tangan Ani menjambak rambutku dan menekannya ke vag†nanya. Ani semakin keras meracau dan mendesah "terus Hunny...terus...ah...ah...uh.. .uh..." Ani mengelinjang keenakan dan menekan kepalaku ke vag†nanya. kujilati klitorisnya, kumainkan lidahku di sana bergerak melingkar-lingkar, naik-turun, dan sesekali kusedot lembut klitorisnya serta gigitan kecil yang membuatnya sesekali mendongakkan kepala dan badannya. vag†nanya sudah mudah banjir, karena rangsangan lidahku tempenya sudah kebajiran dan bibir vag†nanya kedutan. kutangkupkan mulutku menutupi vagianya, kusedot kuat-lemah bergantian sambil kujilatin klitorisnya dan kutusuk-tusuk lubang senggamanya, Ani makin keenakan. Desahan-desahan yang terdengar dari mulutnya tiba-tiba "argh...argh...aku keluar, Hunny" Ani orgasme, kontan tengannya menekan kepalaku dan kakinya menjepit kepalaku. kusedot kuat-kuat vag†nanya. Setelah selesai, Ani melepaskan jepitannya dan tangannya, terkulai lemas. Tampak peluh keluar dari keningnya, aku duduk disampingnya yang masih mengangkangkan selangkangannya. Kuciumi bibirnya, dan meremas-remas dadanya. Kulihat vag†nanya masih basah olah cairan kewanitaannya bercampur dengan liurku.

"Sekarang giliran kamu" katanya, sambil berdiri menanggallkan rok mininya. Ani sudah bugil, perlahan melucuti pakaianku, hanya tinggal cd putihku dengan dedeku yang sudah ON. Ani menciumi bibirku, memainkan lidahnya sehingga beradu dengan lidahku. Turun keleherku, ke dadaku, puntingku, akhirnya pen†sku. dilepaskannya cd ku dan dilemparkannya dimeja. Ani menjilatinya, seperti lolipop. dari kepalanya, batangnya dan bijinya. nikmat sekali. Lanjutnya Ani jongkok di depanku dan mulai menjilati pen†sku, naik turun, jilatin kepalanya, batangnya dan zakarnya sambil tanganya mengelus-elus bolaku. Aku mendesah keenakan dan sesekali memejamkan mataku. Ani perlahan-lahan mengemut pen†sku, sesekali dimasukkannya seluruh batang dalam mulutnya. "argh..." desahku kencang saat lidahnya memainkan kepala pen†sku yang besar sambil tanganku mengelus rambutnya yang hitam panjang. Terdengar suara sepongan Ani dipen†sku, spluk...spluk...spluk... pen†sku yang gundul dilibasnya, demikian pula kedua bolaku. Sentuhan bibir, tangan dan lidahnya sungguh terasa di pen†sku yang gundul. "argh..." desahku sambil mendongakkan kepalaku dan menyodokkan pen†sku di dalam mulut Ani, saat lidahnya menggosok kepala pen†sku sambil dia menyedotnya. Spluk...spluk...spluk terdengar kocokannya, Ani menikmatinya, seperti dapet mainan baru. Kemudian "argh..." teriakku sambil menekan kepala Ani dipen†sku pen†sku mengeluarkan sperma, lima kali berkedut. Ani mendesah "mmm..." getarannya terasa dipen†sku lalu Ani menikmati mani yang keluar itu. Ani menunjukkan pejuku yang ada dimulutnya, kemudian dia telan. "mmm...enak..." katanya sambil menjilati pen†sku menikmati sisa pejuku, dan aku mengelus-elus kepalanya. Lalu pen†sku mengeras kembali merasakan rangsangan lidah Ani dipen†sku.

"Udah ON lagi nich, si 'kecil'. Pengen ngebor ya" katanya nakal. Ani berdiri, dari selangkangannya tampak cairan vag†nanya mengalir ke pahanya. Kusuruh dia berbaring dikursi, Ani berbaring dan mengangkangkan kedua kakinya. vag†nanya banjir, rupanya my Hunny horny banget. Kujilati cairan vag†nanya dan sedikit menyedot klitorisnya. Terasa vag†nanya kedutan. Kuberdirikan Ani, kugesek klitorisnya dengan kepala pen†sku, Ani memperhatikan dengan rangsangan nikmat divag†nanya. Perlahan kusodokkan ke dalam pussy-nya yang udah soaking wet (banjir), sambil mengangkat salah satu kakinya dan Ani memelukku. Kepalaku dipeluknya, pen†sku pun muali ku sodokkan perlahan, Ani mulai mendesah kenikmatan "ah...ah...ah...m...m..." sambil memejamkan matanya. Bibirku pun bekerja, kuciumi lehernya dan sesekali kujilati, naik-turun ke dadanya juga, kanan-kiri kusedot-sedot puntingnya. Ani semakin keenakan "sh...sh...sh...", dengan nafasnya yang berat. Peluh mulai bercucuran seiring dengan sodokkanku yang semakin kencang slep...bless...cplok...cplok.. .cplok irama persenggamaan kami ditambah aroma tubuh kami yang membuat libido semakin meninggi. "Sh...sh...ah...ah...ah...oh.. .yeh..." Ani semakin menggila, sesekali rambutku dijambaknya. vag†nanya semakin basah dan berkedut-kedut seakan-akan memijat pen†sku, nikmat sekali. Sesekali udara bertiup, sedikit mendinginkan suasana yang panas. Aku duduk, Ani mengambil posisi jongkok dihadapanku, vag†nanya melahap pen†sku yang berkepala besar. Ani memasukkan perlahan ke dalam pussy-nya, merasakan kenikmatan gesekan pen†s dan dinding vag†na dengan memejamkan matanya. Ani berpegangan pada sandaran punggung kursi taman. Perlahan Ani menggerakkan pantatnya naik turun, deng kedua tanganku memegangi dan mengerjai boobsnya. "Argh..." desahku keenakan merasakan persenggamaan ini, dengan irama kocokan yang semakin cepat, suara gesekan dan benturan yang basah. Ani makin liar mendesah "arg...ah...sh..." berkali-kali keluar dari mulutnya, dan dinding vag†nanya terasa mulai menyedot pen†sku. "Aduh say aku nggak tahan lagi ingin keluar...kamu hampir keluar blum say...aduh say...enak...say...sh...ah...a duh sayang...ah... enak say..., nikmat sekali...rasanya ingin keluar say, nikmatnya, terus...aduh saya nggak tahan ingin keluar...crett...cret..." desahan Ani yang merasakan g-spotnya tergesek dengan posisi dia ditas, kulihat Ani terkulai lemas memelukku dengan kondisi jongkok dan tempenya kurasakan semakin licin. Sehingga pahaku basah oleh cairan tempenya yang keluar sangat banyak. Sebenarnya aku juga sudah nggak tahan ingin keluar, apalagi mendengar desahan erotis pada saat Ani akan orgasme. "Aduh, sayang, aku kalah lagi nih, udah mau orgasme!" cairan hangat terasa masih mengalir dari dalam vag†na Ani. Giliran aku menggenjot tempenya dengan dia masih jongkok didepanku. Melihat wajah cantik yang melemah itu, genjotanku dipercepat. "Sayang, saya mau keluar nich..." "keluarkan di dalam aja sayang, kita keluarin bersamaan, Ani juga mo keluar lagi." dan Akhirnya spermaku mendesir ke batang pen†skudan aku mencapai orgasme yang diikuti pula dengan orgasme Ani. "Ough... saya sampai nih...ah....crot...crot..." air maniku keluar dengan derasnya ke dalam tempe Ani, Ani pun menikmatinya. Ani terduduk dalam pangkuanku, kurasakan vag†nanya berkedut seakan-akan memeras sisa pejuku. Kami berdua bugil ditaman, dibawah pohon melakukan persenggamaan. Saat itu aku tak perduli walaupun ada bagian dari taman yang langsung ke jalan perumahan, walau tertutup oleh sederetan tanaman yang cukup rapat. "Asik yaa ml ditaman" kata Ani padaku. Aku terdiam mengelus-elus punggungnya yag mulus. Selama 10 menit kami dalam posisi ini, lalu Ani duduk disampingku, menjilati pen†sku yang sedikit mengendur lalu membersihkannya dengan cd nya, setelah itu giliranku menjilati bibir vag†nanya dan mengelapnya dengan cd-nya tadi. Aku minum, kukumpulkan pakaian kami lalu kami masuk ke rumah dalam kondisi bugil dan kugendong Ani dipunggungku.

0 komentar:

Posting Komentar